Jabarekspres.com – Profesor Arif Satria dipercaya kembali memimpin Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Arif terpilih secara aklamasi untuk kembali dengan masa jabatan 2023-2028.
Penetapan Arif sebagai rektor IPB setelah siding paripurna tertutup yang dilakukan Majelis Wali Amanat (MWA) di IPB International Convention Center (IICC), Rabu 9 November 2022.
Prof Arif Satria menyampaikan, rasa syukur dan bangga kepada seluruh pihak yang selaras mendukung program kerjanya selama lima tahun kebelakang, saat menjadi Rektor ke-14 di masa jabatan 2018-2022. Dengan dipercayanya kembali untuk memimpin, pria kelahiran 1971 itu mengaku berambisi mengentaskan krisis pangan di tanah air.
Menurutnya, tantangan saat ini berbeda dengan lima tahun yang lalu. Dia pun menekankan IPB University harus siap berkontribusi dalam mengatasi ancaman krisis pangan. ”Saya berharap dan berjanji IPB University bakal terus berkontribusi secara positif,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres Kamis, 10 November 2022.
Salah satu kontribusi yang bakal diberikan adalah melakukan aksi-aksi nyata di masyarakat untuk mengatasi krisis pangan tersebut. ”Kita siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak,” katanya.
Dia menilai, kekuatan yang dimiliki IPB University adalah inovasi -inovasi yang sudah sangat beragam dan relevan. ”Utamanya ketika harus menghadapi tantangan untuk mendiversifikasi produk-produk pangan lokal,” terangnya.
Dia pun optimis bisa membatu menghadapi krisis pangan. Apalagi salah satu peran IPB University adalah menghasilkan lulusan dan inovasi unggul. ”Tapi tetap untuk mengatasi krisis yang terjadi perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ucapnya.
Menurut Arif, sebenarnya modal untuk melalui krisis pangan sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama. Namun saying potensi itu belum dioptimalkan. Dia mencontohkan, Indonesia memiliki pangan lokal seperti sagu yang sangat potensial untuk dikembangkan. Adapun untuk produksi beras nasional, tidak mungkin untuk mengembangkannya sendiri.
”Ya tentunya harus bergandengan dengan pemerintah, perusahaan swasta dan juga para petani. Jadi, saya ucapkan sekali lagi apresiasi atas kerja sama selama ini,” bebernya.
Dia menjelaskan, ada tiga kata kunci yang mesti dimiliki perguruan tinggi ke depan, antara lain resilien, transformatif dan berkelanjutan. ”Ketiga hal inilah yang bisa membuat survive, termasuk IPB University ketika ada guncangan yang bisa datang kapan saja,” jelasnya.